Exitrip.org – Pemerintahan Kabupaten Sukabumi akan melakukan sebuah uji coba untuk melakukan pembayaran tiket wisata di Sukabumi dalam penggunaan layanan non tunai, QR Code Indonesian Standard. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Sigit Widarmadi yang mengatakan kalau penggunaan layanan non tunai tersebut dengan diberlakukan untuk hindari pungutan liar yang sering sekali terjadi di sebuah lokasi wisata.
“Ini salah satu pilot project dengan pembayaran tiket masuk menggunakan Qris, kami saat ini kerjasama dengan Bank Jabar jadi nanti cashless hanya menggunakan aplikasi Qris pengunjung bisa masuk. Untuk uji coba nanti akan dilakukan seiring peresmian Curug Sodong di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu,” kata Sigit seperti yang dilampirkan oleh sumber berita Detikcom. Untuk harga tiketnya, masih berdasarkan peraturan Daerah (Perda) yang tersedia sekitar 5 ribu rupiah.
Harga tiketnya itu pengunjung juga bisa dapatkan perlindungan dari asuransi. Bahkan tiketnya ini menambahkan PAD dan Meminimalisasikan pungli atau akan hal yang kurang bisa berkenannya di dalam pemungutan masuk. Tiketnya itu memang sudah sesuai dengan Perda. Murah tetapi lengkap karena adanya asuransi dan lain sebagainya untuk bisa menikmati kawasan Geopark Ciletuh yang menjadikan destinasi wisata yang sudah mendunia.
Sub Koordinator Destinasi Baru Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Riky Agus Ramdan mengatakan setelah melakukan uji coba di sebuah Curug Sodong. Nanti, penggunaan layanan non tunai akan diterapkan di beberapa lokasi wisata baru di bawah pengelolaan Pemkab Sukabumi. Pemerintah Kota Sukabumi yang meluncurkan akan sejumlah terobosan pelayanan dengan warga salah satunya akan pembayaran pengujian kendaraan bermotor (PKB) atau Uji KIR non Tunai yang pertama se Jawa Barat. Layanan ini demi untuk bisa permudah akan pelayanan kepada warga melalui aplikasi untuk menggunakan Mobile Point of Sales (MPOS) – Quick Response (QR) Code Indonesian Standard (Qris) BJB.
Pemerintahan Menguji Coba Pembayaran Wisata di Sukabumi Menjadi Non Tunai
Destinasi di daerah Sukabumi sendiri sudah sangat terkenal akan penyediaan wisata alamnya. Pengunjung pun setiap weekend dan musim liburan akan terus meningkat, sehingga adanya kemungkinan interaksi langsung dalam transaksi sangat membahayakan. Peluncuran inovasi non tunai tersebut telah dilakukan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang berada di kantor Dinas Perhubungan Kota Sukabumi pada awal Agustus lalu. Momennya hadirkan juga berbagai Ketua DPRD Kota Sukabumi Kamal Suherman, Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada dan Dinas Perhubungan Kota Sukabumi dan Provinsi Jawa Barat serta pimpinan BJB Sukabumi.
”Pemkot menggulirkan inovasi dalam menghadapi dua tantangan yakni pertama percepatan teknologi dan adaptasi kebiasaan baru atau new normal,” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi seperti yang dilansir oleh sumber berita KDP.Sukabumi.go.id. Perkembangan teknologi yang tidak bisa untuk dihindari karena akan pelayanannya sudah tidak jaman lagi sistem manual.
Apalagi masyarakatnya membutuhkan akan kemudahan, kecepatan, kenyamanan dan tidak perlu melibatkan akan teknologi. Disisi lain, pemerintahan juga telah membutuhkan akan keuangan yang sesuai sebagaimana yang telah direncanakan. Sampai kata Wali Kota, Masyarakat akan lebih mudah ketika teknologi yang telah dilibatkan. Kedua warga telah dipaksa dengan adaptasi new normal dan bisa mengurangi interaksi masing-masing dengan penjagaan kesehatan pribadi dan keluarga.
Hal ini telah membutuhkan kesiapan semua warga sampai sukabumi masuk Zona hijau, salah satunya termasuk akan pembayaran uji KIR yang tidak lagi manual dan menggunakan teknologi didalam. “Alhamdulillah Sukabumi dinyatakan kota pertama melaksanakan pembayaran PKB sistem non tunai,” ujar Fahmi. Sebelumnya juga Sukabumi Abdul Rachman yang mengatakan akan pembayaran PKB non Tunai dan pertama di Jabar dan untuk bisa mencoba di seluruh/Kabupaten lainnya, tidak hanya di Sukabumi.
Hal ini sebagai komitmen pemkot senantiasa yang memberikan pelayanan terbaik kepada warga. Kebanyakan yang menerapkan untuk pembayaran tiket non tunai yakni hanya di wisata baru yang masih di bawah naungan Pemprov Sukabumi. Tempat wisata itu adalah Ujung Genteng, Minajaya, Cinumpang, Pondok Halimun, Cikaso, Geyser Cisolok dan Curug Sodong. Secara perlahan nantinya pelayanan non moneter akan diterapkan di berbagai tempat tersebut. Inovasi satu ini memang menjadi sebuah pemanfaatan yang diinovasikan pemerintahan di berbagai wisata di Sukabumi.