Exitrip.org – Pembangunan jembatan kaca di Bromo Akhirnya sudah 100% dituntaskan, para traveler kini makin banyak memiliki pilihan wisata saat datang ke Bromo. Wakil bupati Probolinggo timbul pilihan Joko mengatakan pembangunan jembatan di Dusun Cemoro Lawang, desa ngadisari, Sukapura, Probolinggo memang sudah tuntas. Jembatan ini ternyata akan diresmikan di penghujung Tahun 2022 dan sangat berharap bisa dilakukan oleh presiden republik Indonesia Joko Widodo.
Berharap jembatan tersebut diresmikan secepat mungkin sehingga warga akan bisa merayakan Liburan Natal dan tahun baru di kawasan Bromo dengan objek wisata paling seru seperti jembatan kaca tersebut. Sedangkan, Camat Sukapura Bambang Yulius mengatakan dengan adanya jembatan kaca, kesejahteraan warga suku Tengger dan para pelaku usaha wisata di Gunung Bromo kemungkinan meningkat secara signifikan.
Adanya jembatan kaca juga diharapkan kunjungan wisatawan ke Bromo semakin membludak. “Semoga adanya jembatan kaca tambahan destinasi di Gunung Bromo bisa membawa keberkahan dan kesejahteraan warga lokal dan para pelaku usaha yang berada di Gunung Bromo,” kata Bambang seperti yang dilansir oleh sumber berita Detikcom. Jembatan kaca sendiri sudah membentang di Kawasan Bukit Seruni Point yang panjangnya sekitar 120 meter, lebar 1,8 m dan 3 m kedalaman jurang 80 m.
Jembatan Kaca di Bromo Segera Diresmikan untuk Dijadikan Magnet Para Wisatawan untuk Berkunjung Langsung
Berdirinya jembatan kaca yang melintang dari arah Barat ke Timur, membuat para pengunjung ternyata bisa melihat akan keindahan eksotika gunung di sekitarnya. Apalagi, ketika cuaca sedang cerah dan para wisatawan bisa melihat 3 gunung api yang aktif sekaligus yaitu Bromo, Semeru hingga gunung batok di sisi Utara. Sisi Selatan para pengunjung yang berada di tengah jembatan kaca bisa melihat keindahan perbukitan, jurang dan lahan pertanian warga suku Tengger.
Konstruksi jembatan kaca terpanjang di Indonesia ini memiliki penyangga tiang bor dan sumuran. Sistem dari struktur lantai atau Dek jembatan gantung berupa kaca pengaman berlapis terdiri dari dua lembar kaca atau lebih dan direkatkan satu sama lain menggunakan satu atau lebih laminasi dengan ketebalan 25,5 MM. Lantai kaca Sudah diuji mampu menahan beban hingga 9 Ton dan struktur jembatan kaca sudah dilengkapi dengan double protection Steel berupa Baja galvanis dan dilapisi cat epoxy supaya lebih tahan terhadap karat.
Ada juga sarana prasarana yang melengkapi berupa bangunan serbaguna yaitu drop Zone,, pavement area, shuttle zone, terminal, dan gapura penanda. Diharapkan dengan adanya destinasi tambahan jembatan kaca yang terletak di Bromo akan memberikan ekonomi masyarakat meningkat dan menjadikan kawasan Bromo khususnya Kabupaten Probolinggo menjadi destinasi wisata strategis nasional. Pembangunan jembatan kaca di kawasan wisata Bromo ini sudah selesai.
Tetapi, infrastruktur penunjang yang belum selesai sempurna adalah tangga, penerangan, toilet, lahan parkir serta pos 1 dan juga Pos 2. Jembatan kaca ini rencananya diresmikan di penghujung tahun dan menyebutkan keluarga Probolinggo berharap bisa diresmikan oleh Presiden Jokowi. Jembatan ini dibangun dengan tipe suspended cable dan mulai dikerjakan pada akhir September 2021 lalu.
Jembatannya ditargetkan selesai pada akhir september 2022 tetapi mundur sampai akhir tahun. Sampai saat ini progress fisik pekerjaan sudah mencapai 100% dan pembangunannya bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan lantaran sudah melintasi kawasan Taman Nasional bromo-tengger-Semeru. Tidak hanya itu saja, pemerintahan Kabupaten Probolinggo juga merupakan penyedia lahan untuk salah satu kaki jembatan.
Pemerintahan Kabupaten Probolinggo sempat melakukan studi banding pengelolaan jembatan kaca yang terletak di Bromo, dengan mengunjungi wisata alam situ gunung di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Desa Gunung Pangrango Sukabumi Jawa Barat. PLT Bupati Probolinggo Timur pihan Djoko pun melihat langsung manajemen dan pengelolaan destinasi wisata jembatan gantung Situ Gunung sebagai jembatan terpanjang se-asia.
Maka dari itu, harapannya studi banding ini bisa menjadi referensi dalam pengelolaan jembatan kaca yang ada di kawasan Gunung Bromo dengan baik dan benar sehingga kokoh seperti jembatan terpanjang se-Asia tersebut. Tidak heran jika nanti peresmian sudah dilakukan, jembatan kaca di Bromo yang ke kawasan wisata tersebut.