Exitrip.org – Negara Jepang saat ini sudah semakin yakin untuk melonggarkan aturan masuk Jepang bagi para turis yang ingin berwisata di sana. Pemerintah di sana berencana untuk mengesampingkan persyaratan visa turis dari sejumlah negara. Pemerintahan di sana mengatakan mulai awal minggu ini wisatawan mancanegara bisa berdatangan ke negeri Jepang secara Individual.
Ada juga rencana wisata mancanegara yang perlu dibebaskan dari syarat visa turis jika sudah divaksin sampai dosis ketiga atau menunjukkan hasil negatif tes covid 19 sebelum kedatangannya di negeri Sakura tersebut. Di akhir Agustus kemarin, perdana menteri fumio menjelaskan kalau Wisman boleh melakukan wisata dalam grup di Jepang tanpa pemandu.
Tetapi, pada kenyataannya Wisman tetap harus memesan paket melalui agen dan harus mendapatkan visa. Dalam waktu dekat ini, Negeri Jepang akan memberlakukan pembebasan visa turis dari 68 negara. Kemudian pemerintah juga menghapus batas kunjungan harian di bulan Oktober mendatang. Sedangkan itu, wakil kepala sekretaris kabinet Seiji Kihara mengatakan kalau Pelemahan Yen lebih efektif dalam wisatawan masuk dan dirinya juga menambahkan penjelasan kalau langkah selanjutnya yaitu harus diambil untuk menarik wisata mancanegara berdatangan ke negeri Jepang.
Jepang pada Pekan lalu sudah menaikkan batas jumlah Wisman harian menjadi 50.000 dan sebelumnya, batas yang diberlakukan Jepang adalah 20.000. Sementara itu, Jepang juga sudah menghilangkan yang namanya syarat tes COVID-19 pra keberangkatan.
Penggunaan Aplikasi COCOA Segera Ditutup Sebagai Salah Satu Aturan Masuk Jepang
Pandemi covid tidak melanda Indonesia saja tetapi juga Negeri Jepang mengalami hal yang sama dan mereka pun melakukan langkah tepat dengan mengetatkan aturan setiap orang yang berdatangan ke negeri Jepang. Salah satunya seperti di Indonesia yang menggunakan aplikasi pelacak keberadaan rantai virus Covid-19, yaitu aplikasi PeduliLindungi.
Tapi, kabarnya kini aplikasi Cocoa di Jepang akan segera ditutup lantaran masih banyak sekali langkah taktis dari Jepang yang membuat para Wisman memberlakukan syarat tersebut sebagai aturan masuk Jepang. Kalau Indonesia memiliki aplikasi Peduli Lindungi, Jepang punya COCOA. Pemerintahan di Jepang memberlakukan penutupan pada aplikasi pajak covid 19 karena memang kondisinya telah membaik.
Cocoa adalah singkatan dari ‘COVID-19 Contact-Confirming Application’ yang disediakan di negara Jepang. Aplikasi ini pelacak kontak yang dikelola pemerintahan dan diluncurkan pada Juni 2020 lalu. Kepala sekretaris kabinet hirokazu matsuno mengatakan kalau Cocoa diunduh sekitar 40 juta kali dan aplikasi menggunakan smartphone itu bekerja dengan koordinasi untuk ponsel pengguna lain membuat daftar anonim dari orang-orang yang dekat dengan pengguna selama lebih dari 15 menit.
Kemudian memberitahu semua orang dalam rantai itu ketika ada yang melaporkan hasil tes positif virus Corona. Selama 2 tahun penggunaan dan pengawasan yang ketat, kegunaan aplikasi sudah mulai berkurang dan menteri urusan digital mengakui kalau aplikasi tidak selalu berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan terjadinya kegagalan yang dilaporkan untuk memberitahu pengguna yang telah melakukan kontak dengan seseorang yang kemudian diketahui terinfeksi.
Negara Jepang Tentu saja tidak serta merta menghapus aplikasi itu karena banyak keluhan tetapi memang laporan itu dijadikan bahan tinjauan dalam menilai efektivitas aplikasinya. Tidak hanya itu saja kok mas bagi modal untuk memperbaiki aplikasi itu, aplikasinya akan dibuat ketika masyarakat Jepang mengalami pandemi lainnya yang akan terjadi di masa depan sebagai pelacak kontak baru.
Pada konferensi pers menteri urusan digital Taro kono mengatakan kalau aplikasi Cocoa ditutup dan waktu dekat ini sementara dirinya juga menghimbau warga Jepang untuk tidak menghapusnya lebih dulu karena dibutuhkan survei umpan balik pengguna. Tentu saja kabar yang satu itu menjadi harapan baik karena bisa diartikan pandemi akan segera berakhir dan aplikasi Cocoa tidak lagi diperlukan menunjukkan tanda kehidupan di Jepang segera normal seperti dulu.
Hal ini pun menjadi kabar baik bagi Wisman yang kini aturan memasuki Negeri Sakura tersebut sudah semakin longgar ditambah penggunaan aplikasi tersebut juga sudah dinyatakan akan segera diberhentikan. Kabar terbaru aturan masuk Jepang ini adalah angin segar untuk pariwisata Jepang dan kalau di Indonesia pemerintahan memberhentikan penggunaan peduli lindungi kapan ya?