exitrip.org – Dibalik indahnya tempat wisata di Indonesia, tahukah kamu sejarah tempat wisata Indonesia yang populer di kalangan masyarakat? Indonesia sendiri Memang dikenal memiliki banyak tempat wisata yang menarik dan indah, salah satunya wisata alam yang menyuguhkan pemandangan menenangkan. Tak heran kalau banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia untuk menikmati pemandangan alam yang indah, namun ternyata beberapa tempat wisata yang ada di Indonesia pernah menjadi saksi bisu kekejaman penjajah yang menewaskan ratusan orang Indonesia. Berikut ini beberapa tempat wisata populer dan sejarahnya yang menyeramkan.
Sejarah Tempat Wisata Indonesia, Pilu Dan Menyeramkan
Yang pertama yaitu Gua Jomblang, tempat wisata yang satu ini merupakan salah satu gua vertikal yang cukup terkenal di kalangan maupun mancanegara, lokasinya sendiri berada di Semanu, kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Gua ini menyajikan keindahan sinar matahari yang biasanya disebut dengan cahaya surga, namun tahukah kamu kalau dibalik keindahan Gua Jomblang ini ternyata memiliki kisah sejarah yang cukup pilu. Gua Jomblang ternyata pernah menjadi saksi bisu dari peristiwa pembantaian massal yaitu pembantaian ratusan orang yang dituduh terlibat Partai Komunis Indonesia atau dikenal dengan PKI, orang-orang tersebut kemudian dibariskan di pinggir mulut gua ini dengan tangan terikat satu sama lain, kemudian satu persatu ditembak sehingga terjun ke dasar gua dan tewas secara mengenaskan.
Sejarah tempat wisata Indonesia yang selanjutnya yaitu Museum Fatahillah, siapa yang tidak kenal dengan Museum Fatahillah, bahkan hampir semua masyarakat di Indonesia pasti mengenal tempat bersejarah yang satu ini. Museum Fatahillah terletak di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, yang sering menjadi tempat nongkrong kaum milenial hingga tempat Piknik untuk keluarga. namun tahukah kamu kalau dibalik kepopuleran Museum Fatahillah ternyata dulunya tempat wisata ini menjadi penjara dan tempat eksekusi. Pada tahun 1740, Gubernur Hindia Belanda Adrian Valckenier pernah memerintahkan Ribuan Orang Tionghoa untuk berbaris di depan Museum Fatahillah, kemudian mereka dieksekusi secara sadis oleh para algojo yang sudah disiapkan, peristiwa menyeramkan ini dikenal dengan sebutan Geger Pecinan.
Tempat wisata selanjutnya yaitu Pulau Nusa Barung yang berlokasi di desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Pulau yang satu ini sangat dikenal dengan keindahan alam yang masih alami dan memiliki pasir putih bersih serta dikelilingi hutan hijau dan air laut yang berwarna biru kehijauan, tak heran kalau tempat wisata ini selalu ramai dikunjungi karena keindahannya. Namun dibalik keindahan yang ditawarkan, ternyata nusa barung memiliki sejarah yang cukup seram dan memilukan, pada wilayah kerajaan Blambangan, sekitar tahun 1777 terjadi perang antara Kerajaan Blambangan dan pemerintahan Belanda sehingga menewaskan banyak orang di sini. Sejak saat itu Pulau Nusa Barung terlarang bagi penduduk sekitar, namun pada tahun 1920 Pulau ini resmi dijadikan cagar alam dan kini bisa dikunjungi wisatawan yang ingin menikmati keindahannya.
Sejarah tempat wisata Indonesia yang selanjutnya yaitu Hutan Jati Perak 45F, hutan yang satu ini terletak di desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Masyarakat Setempat percaya kalau hutan yang satu ini yang merupakan tempat angker, padahal padahal ini sangat dan sejuk, mengapa di bilang angker karena pada tahun 1965, kawasan menjadi lokasi pembantaian sadis para terduga simpatisan PKI. Konon katanya para pengikut PKI tersebut dipaksa untuk menggali lubang untuk makamnya sendiri, kemudian mereka akan ditembaki dengan menggunakan senjata dan dimasukkan ke lubang yang sudah mereka gali.
Selanjutnya Bandung, kota Kembang ini ini dikenal memiliki berbagai tempat wisata yang unik dan menarik untuk dikunjungi. Salah satunya yaitu Gua Jepang, yang berlokasi di Taman Hutan Ir. Juanda, Dago Atas, Bandung, gua yang satu ini dibangun pada tahun 1942. Ketika memasuki gua yang satu ini, pengunjung akan disambut dengan suasana yang gelap dan lembab, Bumbunya lorong ada gua ini menjadi saksi bisu tewas nya ratusan romusha atau pekerja paksa, mereka tewas ketika sedang proses membangun gua pertahanan ini selama 3 tahun dan ada banyak ratusan prajurit Jepang yang dibantai oleh sekutu pada tahun 1945.