Exitrip.org – Yoon Suk Yeol, Presiden di Korea Selatan telah menyampaikan permintaan maaf mengenai tragedi pesta halloween di Itaewon. Presiden ke Itaewon berjanji untuk menghukum berat para pejabat yang bertanggung jawab dan terbukti bertindak ceroboh dalam menangani kerumunan massa perayaan Halloween tersebut. Diketahui tragedi Halloween pada tanggal 29 Oktober 2022 menewaskan 156 orang. “Saya tidak berani membandingkan diri saya dengan orang tua yang kehilangan putra dan putri mereka dalam tragedi Itaewon. Saya sebagai presiden seharusnya melindungi kehidupan dan keselamatan rakyat,” kata Yoon seperti yang dilansir oleh sumber berita Detikcom.
Presiden Korea Selatan itu turut berduka cita bersama keluarga yang terluka akan tragedi tersebut. Reformasi kepolisian dan sistem manajemen keselamatan Korsel akan dilakukan oleh Presiden Korsel dan dirinya menilai kepolisian telah menunjukkan kelalaian prosedur pengamanan pada kerumunan tersebut. Tidak hanya itu saja, kepolisian juga lalai merespon laporan pada saat insiden sedang terjadi.
Reformasi ekstensi memang diperlukan dalam pekerjaan polisi dan paling penting untuk mempersiapkan atau mengantisipasi bahaya sehingga bisa mencegah kecelakaan. Jika hal itu dilakukan mungkin saja ketika berandai-andai bisa melindungi keselamatan rakyat dengan jumlah kematian tidak sebesar itu. Investigasi terhadap tragedi mematikan Halloween tersebut dilakukan sampai saat ini dan salah satu fokus penyelidik yaitu memastikan keberadaan petugas polisi yang bertanggung jawab saat terjadinya insiden.
Presiden ke Itaewon untuk Berkabung dan Janji Menghukum Petugas Keamanan
Pekan lalu, transkrip saluran darurat mengungkapkan kalau polisi sudah menerima 79 panggilan terkait kerumunan Itaewon selama 4 jam sebelum insiden terjadi. Kepala Kepolisian Korea, Yoon Hee Keun ikut menyampaikan permintaan maaf mengenai tragedi Halloween pada tanggal 29 Oktober 2022 tersebut. Korban meninggal dunia tragedi Helloween di distrik Itaewon, Korea Selatan makin bertambah dan ada berbagai fakta yang perlu diketahui mengenai tragedi tersebut.
Mereka yang meninggal dunia ditengarai terkena henti jantung setelah ribuan orang berdesak-desakan di jalan sempit di Itaewon, Korea Selatan. Kerumunan semakin besar dan sangat sulit untuk diatur sampai jelang larut malam. Polisi turun tangan saat kejadian, kesulitan mengantisipasi kerumunan dalam acara tersebut pun dialami. Bisa diketahui ada 10 kali lipat dibandingkan acara Halloween 2 tahun yang lalu.
Markas pusat penanggulangan bencana dan keselamatan Korea Selatan menyatakan, korban ke-155 adalah seorang perempuan berusia 24 tahun dan korban meninggal dunia pukul 21.00 waktu setempat. Tidak hanya itu saja, sebanyak 30 orang dalam kondisi luka serius. Ada 122 orang lainnya mengalami luka-luka ringan. PM Korsel janji melakukan penyelidikan secara menyeluruh terhadap tragedi pesta halloween yang menewaskan lebih dari 150 orang.
Presiden Korea Selatan ke Itaewon dan tetapkan di Itaewon sebagai zona dan ia menyatakan masa berkabung nasional dengan mengunjungi altar peringatan di dekat balai kota Seoul. Presiden memberikan penghormatan kepada para korban di akhirat Oktober kemarin. Tragedi paling mematikan di Korea Selatan setelah tenggelamnya kapal feri sewol sebagai fakta kejadian mengerikan.
Sejak tenggelamnya kapal Ferry sewol di tahun 2014 yang menewaskan 304 orang, terutama siswa sekolah menengah. Tragedi tersebut terjadi ketika lautan manusia dengan kostum dan topeng khas Halloween memadati distrik Itaewon, mereka berkerumun dan desak-desakan sampai terinjak-injak. Orang-orang terjepit di dalam gang sempit dan petugas sangat sulit untuk mengeluarkan mereka dari kerumunan penuh sesak.
Pihak berwenang mengatakan mayoritas korban adalah wanita muda berusia sekitar 20 tahunan. Polisi pun mengaku gagal dalam melakukan pengamanan dan memperkirakan jatuhnya banyak korban jiwa saat perayaan Halloween. Tidak heran kalau banyak respon dan kritik mengenai tindakan yang diberikan oleh tim kepolisian Korsel. Kepala Biro Manajemen Ketertiban Umum pada Kepolisian Nasional Korsel, Hong Ki Hyun, mengakui kegagalannya sehingga tragedi Halloween Itaewon menelan banyak korban remaja.
Henti jantung diperkirakan sebagai penyebab korban meninggal dan pengunjung yang mendesak-desak di gang sempit tersebut menjadi pemicu sesak, jatuh dan terinjak-injak. Kebanyakan korban meninggal akibat henti jantung dan kostum Halloween menjadi kostum kematian mereka. Banyaknya korban yang berjatuhan dan tergeletak di gang sempit, korban yang membutuhkan pertolongan hingga meninggal dunia tampak masih menggunakan kostum Halloween mereka. Itulah sederet informasi Presiden ke Itaewon atas tragedi Halloween yang sempat berlangsung.