Exitrip.org – Penerbangan Garuda makin ramai dengan tujuan ke Bali menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022 yang akan datang. Pesawat Garuda Indonesia selama periode 13 sampai 17 November akan mengoperasikan paling sedikit dengan jumlah 83 penerbangan dari dan menuju Denpasar. “Kami tentunya juga akan terus memantau perkembangan situasi untuk memastikan layanan penerbangan Garuda Indonesia selama periode tersebut, sehingga bisa berjalan dengan optimal,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra seperti yang dilansirkan oleh sumber berita Detikcom.
Dengan adanya berbagai penyesuaian dari aspek operasional penerbangan, Garuda telah menghimbau masyarakat untuk secara berkala bisa melakukan pengecekan jadwal penerbangan khususnya di periode gelaran KTT G20 tersebut. Di mana Puncak traffic-nya di pergerakan delegasi yang berlangsung pada 13 sampai 17 November 2022.
Garuda sudah berupaya untuk memenuhi kebutuhan aksesibilitas pelayanan penerbangan masyarakat selama berlangsung forum G20 tersebut dengan terpenuhi secara optimal. Kesiapan operasional tersebut turut diperkuat untuk melakukan sejumlah penyesuaian aspek operasional penerbangan, khususnya untuk memperkuat berbagai langkah mitigasi dan dalam mengantisipasi kebijakan operasional penerbangan selama gelaran forum presidensi berlangsung.
Penerbangan Garuda Makin Ramai Sampai Ada Pembatasan dari Pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai
Penyesuaian operasional itu akan dilakukan melalui sejumlah penyesuaian terkait jenis Armada yang akan beroperasi dari dan menuju Bali. Tidak hanya itu saja, Garuda Indonesia juga melaksanakan koordinasi secara intensif dengan pakai holder mengenai penyesuaian jadwal yang mengacu pada surat penerbangan serta mereposisi rotasi pesawat melalui optimalisasi basis hub Jakarta.
“Sebagai bagian dari ekosistem penerbangan nasional yang mendukung penuh kiprah Indonesia sebagai tuan rumah gelaran forum presidency G20 tersebut, Garuda Indonesia turut melakukan sejumlah inisiatif dukungan aksesibilitas layanan penerbangan diantaranya melalui dukungan layanan penerbangan bagi delegasi paspampres yang akan bertugas di Bali hingga keterlibatan secara aktif dalam berbagai forum diskusi dan kerjasama G20 dalam lingkup bidang aviasi,” ujar Irfan seperti yang dilansirkan oleh sumber berita Detikcom.
Kini, maskapai Garuda Indonesia boleh tersenyum lega karena penerbangan Garuda makin ramai pada Kuartal 3 2022 jumlah penumpang Garuda Indonesia naik sampai 61,11%. Garuda Indonesia sudah menjalankan misi transformasi menjadi maskapai yang simple, full service dan profitable. Transformasi saat ini menunjukkan hasil yang terbaik karena bertambahnya penumpang sebanyak 10.498.823 dibandingkan dengan Kuartal 2 yang menambah penumpang sebanyak 6.516.555 penumpang saja.
Sedangkan itu, dari kinerja operasional ikut diperkuat dengan pencapaian angkutan kargo yang tercatat hingga 144.000 ton sampai dengan Kuartal 3 2022. Garuda Indonesia turut mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga Kuartal 3 2022 sebesar 60,35% menjadi USD 1,5 miliar ketimbang dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu hanya USD 939 juta.
Adanya pertumbuhan pendapatan usaha yang dikontribusikan oleh pendapatan penebangan yang berjadwal sebesar 57,87%, pendapatan penerbangan tidak berjadwal yang tumbuh signifikan sebesar 171,88% dan pendapatan lainnya sebesar 27,13%. Adanya pembatasan penerbangan diberlakukan sehubungan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali.
Kementerian Perhubungan melakukan pembatasan operasional penerbangan Reguler dari dan menuju Bali baik penerbangan reguler domestik dan internasional. Pembatasan penerbangan tersebut dilakukan untuk memprioritaskan penerbangan VVIP para delegasi KTT g20 tersebut. Kemenhub menghimbau masyarakat untuk mengatur ulang lagi perjalanan atau penerbangannya dan supaya bisa mengetahui lebih lanjut adanya aturan serta himbauan terkait pembatasan penerbangan tersebut.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan bahwa saat pembatasan penerbangan selama Konferensi Tingkat Tinggi KTT G20, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali masih melayani penerbangan komersial berjadwal. Meskipun begitu, masyarakat yang ingin melakukan penerbangan Garuda juga dihimbau untuk menyesuaikan jadwal penerbangan. Untuk di Sisi Lainnya, selama pembatasan penerbangan, Bandara Internasional Lombok dan Bali telah melakukan pengamanan secara ketat sama keberlangsungan acara presiden tersebut. “Pengaman sudah standar, dengan ada pembatasan operasional dari dan ke Bandara Internasional Ngurah Rai, secara otomatis pengawasan diperketat,” ujarnya mengenai penerbangan Garuda makin ramai, seperti yang dilansir oleh sumber berita Detikcom.