Exitrip.org – Sampai saat ini masih ada saja oknum money changer di Bali yang nakal, bahkan pemerintahan pusat juga sudah sangat jenuh dengan aksi tersebut jika terus menerus dilakukan. Tindakan tegas akan diberikan seperti yang ditegaskan langsung dari Menparekraf Sandiaga Uno untuk menggulung para pelaku. “Bagi yang sudah menjadi repeat offender atau terus-terusan melakukan praktik yang merugikan, saya meminta secara tegas dan lugas agar aparat keamanan menindak dengan konsekuensi hukum,” kata Sandiaga Uno seperti yang dilansir oleh sumber berita Detikcom.
Tidak hanya aparat saja, Kemenparekraf juga melakukan kerja sama dengan komunitas dan masyarakat supaya bisa melakukan pemantauan aksi money changer yang nakal. Karena kehadiran oknum tersebut malah merusak akan citra pariwisata di Bali. Apalagi, video yang beredar mengenai Money Changer abal-abal menjadi perusak citra Bali. Bisnis penipuan akan oknum money Changer yang ada di Bali dan sudah menjadi rahasia umum.
Bahkan banyak turis pula yang sudah diberitahu tapi tetap saja masih mencari money changer yang bermasalah. Warga lokal ada yang mencoba untuk menelusuri akan kasus dengan menukarkan uang di Money Changer. Dua money changer di berbagai daerah memang berbeda-beda sampai akhirnya money changer itu merupakan bisnis penipuan terselubung.
Mereka bisa berpura-pura dan berikan harga tukar yang tinggi. Padahal uang yang diberikan itu dicuri lebih dulu baru diberikan kepada korban yang menukarkan uangnya. Makin banyak uang asing yang ditukarkan, akan semakin banyak sekali rupiah yang ditilep oleh oknum yang nakal di Money Changer. Uang tukar yang diberikan 50 ribuan supaya terlihat tebal dan banyak sehingga tidak adanya keraguan yang diberikan pada money changer yang abal-abal itu.
Sebetulnya bisnis ini sudah sangat meresahkan, turis banyak yang tertipu tetapi bisnis ini tetap merajalela. Sebetulnya bisnis ini sudah sangat meresahkan sejak puluhan tahun lalu sehingga sampai sekarang belum bisa terpecahkan. Bahkan banyak yang memberikan klaim kalau kasus ini malah seperti dibiarkan saja. Misal satu kantor sudah diketahui akan tipuannya, mereka masih akan tetap kembali buka lapaknya beberapa ratus meter setelah penggusuran kantor pertama itu.
Tipuan Oknum Money Changer di Bali Sering Jadi Masalah Tahunan
Kalau bicara soal Bali, memang Money Changer sudah menjamur di Bali. Sudah dipenuhi turis juga karena Money changer juha etat bersaing dengan nilai tukar yang tinggi. Bali dan Turis seakan menjadi dua hak yang tidak terpisahkan dan mereka datang untuk melakukan berbagai kegiatan liburan yang memiliki pertukaran uang asing ke rupiah menjadi hal paling lumrah.
Money Changer ini seakan menjadi sebuah solusi bagi para turis yang butuh penukarang uang. Besaran pertukarang uang di Bali, penipuan juga marak terjadi. Seakan sudah menjadi hal yang lumrah dan cerita turis yang tertipu di Bali pun sudah banyak dibilang klasik. Pemandu lokal sering sekali mendengarkan turis tertipu, Money Changer di Bali sering memberikan penawaran harga penukaran yang tinggi dan misalnya satu Euro akan diberikan harga 15 ribuan padahal ratenya hanya 14 ribuan.
Usai melakukan penukaran uang, turin akan langsung pergi dan uang yang diberikan oknum akan berkurang dan tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Aksi penipuannya ini bisa digambarkan dengan penukaran uang sebesar Rp 1.463.000, kemudian Money Changer di wilayah Bali juga akan mengeluarkan uang lembaran 50 ribuan yang ditumpuk 3 atau 4. Penghitungan akan dilakukan didepan mata, pemilik money changer juga meminta untuk hitung kembali uangnya dengan benar.
Tetapi tidak boleh langsung dimasukkan ke tas dan harus dihitung oleh mereka lagi dengan penyerahan di seret ke depan turis yang melakukan penukaran uang. Aksi penipuannya dimana? Aksinya itu saat uang diseret, beberapa uang akan jatuh dan bisa dibilang ini aksi kecepatan tangan dan komplotan yang sudah ada di sekeliling akan mulai ajak ngobrol. Pertanyaan yang diajukan juga ringan, seperti tinggal dimana saat di Bali? dan berapa lama disana? atau liburan dengan siapa?. Wajar saja saat keluar dari kantor Money Changer di Bali saat kembali dihitung jumlahnya pun berkurang.