exitrip.org – Menteri Pariwisata Selandia Baru, Stuart Nash menyebutkan soal akan melakukan perubahan model pariwisata Selandia baru pasca-Pandemi Covid-19. “Kita tidak bisa kembali kembali ke model pariwisata yang digunakan sebelum pandemi Covid-19,” kata Nash dalam konferensi industri di Queenstown, Jumat (19/3/2021) seperti dilaporkan oleh Bloomberg seperti yang dilansir dari sumber berita Kompas.com. Hal ini juga bisa menjadi pertimbagan merka dalam kekhawatiran pengunjung yang datang dengan jumlah besar akan merusak lingkungan.
Industri Pariwisata Selandia baru juga awalnya sangat terpukul dengan kebijakan penutupan perbatasan untuk para pendatang Internasional yang semakin lama semakin diperpanjang saja. Itulah alasan mengapa industri pariwisata membutuhkan banyak dukungan para pemerintahan yang terus menerus. Maka dari itu, Pariwisata Internasional skala massal tidak akan mungkin lagi terjadi sebelum tahun 2022. Bahkan pemerintahan juga terus berusaha untuk membuka koridor perjalanan yang aman dengan Australia sejak 2021.
Fundamental yang diubah akan memberikan gambaran dalam jangka panjang untuk pariwisata yang usai membuka kembali perbatasan. Selandia baru juga menawarkan pariwisata yang bersih dan juga hijau kepada para pengunjung dari l,uar negeri. Namun, berdasarkan adanya laporan yang baru ini menyoroti bagaimana jika terjadi pembludakan wisatawan? Ada kemungkinan besar bisa merusak lingkungan dan terlampau korean memadati tempat wisata favorit.
Nash mengatakan bahwa tingkatan pariwisata yang tidak berkelankita juga memberikan tekanan yang begitu besar pada komunitas da atraksi alami Selandia Baru. Ternyata bukan Nash saja sebagai pihak yang bukan satu-satunya dalam menggunakan perubahn ini.
Aturan Model Pariwisata Selandia Baru Yang Akan Diubah
Pada tahun 2019 lalu juga Komisioner Parlementer untuk mengungkapkan adanya efek negatif pariwisata terhadap lingkungan seperti yang dijelaskan oleh Simon Upton. “Banyaknya jumlah orang telah mengikis rasa keterasingan, ketenangan, dan akses ke alam yang banyak dicari pelancong internasional saat mengunjungi Selandia Baru,” papar Upton. Sebelum pandemi, Pariwisata merupakan penyumang keuntungan ekonomi terbesar pada negara ini.
Pariwisata menyumbang sekitar 9,3 persen dari 206 juta dollar AS Gross Domestic Product (GDP) Selandia Baru. Berdasarkan himpunan data dari Tourism Industry Aotearoa yang menyatakan 13 persen pekerjaan di Selandia Baru datang dari Industri Pariwisata. Secara langsung maupun tidak langsung, Industri Pariwisata mempekerjakan lebih dari 380.000 orang pada bulan Maret 2019. Sampai adanya perimbangan terkait aturan pada perubahan tersebut.
Aturan yang akan berubah terkait dengan kebebasan untuk berkemah dan bagaimanapun pengunjung bisa membayar untuk hal yang akan mereka ingin lihat. “Saya ingin melihat kembali strategi penetapan harga di aset-aset publik, seperti taman nasional, sehingga tekanan berat terhadap pelancong internasional bisa lebih berkelanjutan dalam hal finansial,” terang dia. Ada ruang lingkup untuk pandangan baru terhadap pungutan yang sudah ada seperti International Visitor Levy.
Hal ini tentu saja sebagai upaya membantu pengalaman pelancong International. Jumlah Para Wisatawan di seluruh dunia memang turun secara drastis pada tahun 2020 lalu akibat pandemi Covid-19. Selandia baru sendiri mencatat adanya 996.000 kedatangan internasional pada tahun 2020. Penurunannya tajam dari jumlah 2,89 juta kedatangan Internasional di tahun 2019. Hingga model pariwisata selandia baru mulai memberlakukan pembatasan perjalanan pada Februari 2020.
Setelah 13 Bulan kemudian perbatasan masih tetap ditutup untuk semua pelancong guna mengendalikan penyebaran virus. Dalam pidato Nash mengatakan bahwa Selandia Baru kemungkinan besar tidak akan membuka pintu untuk pariwisata Massal Sebelum 2022. Rencana Selandia Baru untuk mengubah model Pariwisata setelah pandemi Covid-19 yang bisa dibilang sangat berbeda dari rencana negara lainnya.
Cara negara lain untuk membangkitkan pariwisata dalam tujuannya meringankan tekanan ekonom mereka. Seperti Thailand, misalnya sedang berusaha menarik kembali wisatawan dengan mengizinkan mereka untuk melakukan karantina di Perahu Yacht dan Resort Golf. Pulau dan resort terkenal di Thailand dan sedang eksplorasi untuk vaksinasi massal pada Oktober 2021 mendatang. Dan negara selandia baru akan mengumumkan kembali untuk pariwisata negara mereka pada Juli 2020. Islandia juga telah menunjukkan juga pembukaan perbatasan mereka untuk pelancong yang sudah di vaksinasi pada 18 maret 2021 kemarin.