exitrip.org – Sejak tanggal 23 Maret 2021 kemarin hingga akhir bulan maret mendatang, Jogja kebut promosi wisata saat adanya Jogjavacanza 2021. Ketua panitia acarantya mengatakan acaranya akan berlangsung offline mulai sejak kemarin. Sejumlah lembaga yang dukung akan agenda promosi wisata adalah Dinas Pariwisata (ASITA), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Paguyuban Dimas Diajeng Kota Jogja dan Sales British.
Dalam rangkaian Jogja Vaganza 2021 ini terdapat rangkaian kegiatan untuk memfasilitasi pelaku usaha wisata dari dalam maupun dari luar kota Jogja. Seperti halnya agen travel, pengelola destinasi wisata, pengusaha oleh-oleh, pengelola hotel bintang dan non bintang. Edwin sangat optimis tentang maraknya dan meriahnya agenda ini. Rangkaian acara Jogja Vaganza 2021 akan berlangsung dengan mentaati protokol kesehatan yang ketat.
23 Maret 2021 kemarin juga diadakan welcome dinner bagi 100 pembeli dari seluruh Indonesia di Hotel kawasan Malioboro. Seratus pembeli akan dipertemukan dengan 70 penjual asal Yogyakarta di Grand Mall Malioboro Hotel. Kemudian di hari terakhir tepatnya pada tanggal 25 Maret 2021 mendatang, para peserta akan mengeksplorasikan potensi wisata kota Yogyakarta. Peserta yang akan diajak acara Gowes akan melewati perkampungan wisata di kota Yogyakarta.
Kegiatan Jogja Kebut Promosi Wisata Melibatkan 100 Buyer
City tour yang diadakan di hari yang sama merupakan puncak acara dengan mengunjungi berbagai destinasi wisata kota Yogyakarta. Kepala bidang pemasaran pemasaran pariwisata, Andrini Wiramaweati mengatakan bahwa pemerintah menjadi fasilitator dalam kegiatan Jogja Vaganza “Target acara ini untuk dapat menarik kembali wisatawan ke Yogyakarta,” katanya seperti yang dilansir dari sumber berita kumparan.com.
Jogja kebut promosi wisata di dalam event Jogja Vaganza 2021, dikabarkan melibatkan 100 buyer yang sebagian besar berasal dari pelaku jasa pariwisata di Pulau Jawa. ”Penyelenggaraan Jogja Vaganza keempat diputuskan tetap digelar supaya promosi bisa lebih optimal. Kami pun akan memastikan seluruh protokol kesehatan dijalankan dengan baik selama kegiatan berlangsung,” kata Ketua Panitia Jogja Vaganza 2021 Edwin Ismedi Himna seperti dilansir dari Antara di Yogyakarta.
Point utama yang akan ditekankan saat jogja vaganza adalah wisatawan yang bisa menginap setidaknya satu hari saja di jogja supaya perekonomian dapat bergerak lebih baik. Pada tahun 2019, kegiatan jogja vaganza tidak mampu memberikan kontribusi besar pada pergerakan pariwisata karena langsung dihantam pandemi Covid-19. Lalu untuk wisatawan tahun ini akan difokuskan pada pasar domestik. Khususnya para wisatawan yang datang menggunakan jalur darat.
Sehingga ada 80 persen buyer yang diundang dari Pulau Jawa. Sisanya Buyer dari luar pulau Jawa. Sebagian besar yang datang dengan jalur darat pasti memilih untuk tidak menginap.”Mereka berangkat malam hari, tiba di Yogyakarta pagi hari, dan kembali lagi ke daerahnya pada malam hari. Hal ini dimungkinkan karena adanya tol. Tetapi, kami berharap setidaknya menginap semalam di Jogjakarta supaya roda perekonomian bergerak,” terang Edwin.
Jogja Vaganza Gowes sendiri merupakan salah satu sport Tourism yang dikemas dalam rangka perkenalan destinasi wisata khususnya kampung wisata yang ada di Kota Yogyakarta. Kegiatan tersebut diharapkan untuk menciptakan kesan kerjasama secara B2B dari Kota Yogyakarta dengan 100 pengusaha travel agent. Peserta yang akan diajak menuju solo dan semarang karena wilayah Yogyakarta-Solo dan Semarang (Joglosemar) merupakan kawaan prioritas pengemabsnagna dari pemerintah pusat.
Harapannya bisa bekerja sama untuk mengembangakan wsiatawan supaya semakin meningkat. Infrastruktur yang semakin lengkap akan dimudahkan untuk wisatawan yang datang ke Jogja. Ada kecenderungan perusahaan yang mengalihkan pertemuan di awal tahun untuk menghindari high season sehingga sesuai dengan budget yang akan disiapkan. Penurunan kunjungan wisata dari akhir tahun dan awal tahun tidak lagi terlalu signifikan.
Gencarkan promosi ini harus terus dalam pantauan ketatnya menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Potensi Kota Gede juga menawarkan keindahan budaya yang masih cukup terjaga akan suasana kawasannya dan masih dipenuhi rumah gaya arsitektur kuno yang khas. Jadi sangat direkomendasikan untuk ajakan dan menawarkan ke Kotagede dalam rangkaian acara Jogja vaganza.