Exitrip.org – Pemerintahan di Kepulauan Bangka Belitung memang sedang fokus untuk mengupayakan pemberantasan sarang nyamuk di area tambang timah dan perkebunan kelapa sawit sehingga mewujudkan destinasi Bangka Belitung bebas nyamuk. “Pertambangan bijih timah membuka lahan dan menimbulkan genangan air, yang dapat menjadi tempat berkembangbiak nyamuk. Ini dapat memicu peningkatan berbagai penyakit,” kata Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin pada acara peringatan Hari Pengendalian Nyamuk 2022 di Pangkalpinang, seperti yang dilansir oleh sumber berita Detikcom.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memang mengharapkan masukan dan dukungan dari Kementerian Kesehatan untuk menjalankan upaya pemberantasan sarang nyamuk khususnya area pertambangan timah dan perkebunan kelapa sawit. Makanya permohonan dukungan dari Kemenkes dan kementerian pariwisata ekonomi kreatif sangat dibutuhkan demi mewujudkan wisata Babel bebas nyamuk lantaran hal itu adalah program paling penting untuk mendorong perekonomian masyarakat di daerah tersebut.
Berdirinya mengemukakan usaha wisata alam sebagai salah satu andalan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, karenanya pemerintah provinsi mengupayakan wisatawan dapat bepergian dan Menikmati keindahan alam tanpa khawatir terganggu hingga sakit karena digigit nyamuk. Pemulihan lingkungan dan pengelolaan kawasan memang sedang dilakukan Sehingga lingkungan di Babel semakin sehat, nyaman untuk ditinggali.
Optimisnya Jadikan Berbagai Destinasi Wisata di Bangka Belitung Bebas Nyamuk
Kepulauan Bangka Belitung sendiri sudah menjadi lokasi percontohan pariwisata yang bebas nyamuk dan hal ini berangkat dari fakta kenyamanan berpariwisata tidak hanya diukur dari kelengkapan sarana dan prasarana harus dari bebas dari gigitan nyamuk juga. Di sisi lain pemerintah telah merencanakan ekonomi pariwisata selain tambang di daerah tersebut pada tahun 2020 kemenparekraf telah menerbitkan panduan pelaksanaan kebersihan kesehatan, keselamatan dan kestabilan lingkungan untuk destinasi wisata atau disebut dengan Cleanliness, Health, Safety dan Environment (CHSE).
Memang panduan tersebut tujuannya untuk membuat pengelola tempat wisata, penyedia tempat wisata hingga wisatawan menjadi acuan dalam pelaksanaan kesehatan, keselamatan kelestarian lingkungan. Vincentius hadir bersama Kementerian Kesehatan di dalam acara kegiatan peringatan Hari pengendalian nyamuk di Tahun 2022 yang bertajuk “Wisata Bebas Nyamuk”.
Gimana kegiatan ini memperingati adanya tujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengendalian nyamuk di tanah air. Pejabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Jamaludin mengatakan pemberantasan nyamuk akan dimulai dari lingkungan masing-masing hingga nyamuk aedes aegypti tidak bisa berkembang biak. Kalau menurut Gubernur, Daerah tambang hingga perkebunan sawit memang patut diperhatikan karena kolong bekas tambang dan perkebunan sawit disinyalir tempat yang paling mudah untuk nyamuk bisa berkembang biak.
Nyamuk yang berkembang biak bisa menjadi penyebab utama berbagai jenis penyakit, seperti malaria, demam berdarah, chikungunya maupun demam zika. Kerennya lagi sejumlah hotel dan pelaku pariwisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah mendukung mengenai perencanaan wisata Bangka Belitung yang bebas nyamuk. Ada juga seorang pelaku pariwisata di Babel menilai momentum hari pengendalian nyamuk diwarnai dengan membangun pariwisata yang sehat dan bebas nyamuk hingga menjadi perhatian bersama.
Apalagi, kata Sansan, kalau Babel menjadi pusat penelitian atau memiliki label rumah sakit pusat malaria dan pemerintah serta Masyarakat Babel bersama-sama memanfaatkan momentum untuk bersih-bersih maka pariwisatanya bakal naik dan bangkit lagi nanti. Nyamuk memang tidak disebutkan ancaman tetapi menjadi salah satu pertimbangan wisatawan untuk datang.
Wajar kalau ada tindakan yang bagus seperti ini meningkatkan nilai destinasi wisata terbaik di Babel. “Sebab mereka khawatir, bukannya berlibur menikmati keindahan alam Babel, tapi malah menikmati kesunyian rumah sakit. Kalau nyamuk di Babel mungkin memang cukup banyak,” tuturnya seperti yang dilansir oleh sumber berita Tribunnews.com.
Harapannya memang supaya Babel bisa terbebaskan dari malaria hingga menjamin wisatawan bisa tetap aman untuk mendatangi destinasi wisata yang ada di Babel. Tidak heran kalau optimis dari gubernur dan masyarakat memanfaatkan momentum hari pengendalian nyamuk sangat tinggi. Karena dengan membasmi banyak nyamuk di sana, ekonomi mereka akan meningkat lantaran turis lokal maupun mancanegara bisa memandang Kepulauan Bangka Belitung bebas nyamuk tanpa mengkhawatirkan penyakit malaria yang sangat banyak di sana.