exitrip.org – Pada Rabu, 22 Maret, saat Umat Hindu menyambut Tahun Baru Saka dengan merayakan Hari Raya Nyepi Bali, terdapat beberapa aktivitas yang dilarang untuk dilakukan oleh para pemeluk agama. Selama proses pelaksanaan ini, umat Hindu wajib patuh dan melakukannya dengan tepat. Kemarin merupakan hari spesial bagi penduduk Bali, yang mayoritas beragama Hindu. Pada hari ini, para umat Hindu akan melakukan ibadah khusyuk, dan untuk itulah ada larangan melakukan aktivitas agar kesunyian mereka tidak terganggu.
Saat merayakan Nyepi, para pemuja menggunakan momentum tersebut untuk memohon pembersihan diri dan kekuatan agar bisa mencapai kesucian jiwa. Mereka berdoa kepada Sang Hyang Widhi agar meluruskan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta). Wisatawan yang berkunjung ke Bali disarankan untuk mematuhi adat dan tradisi umat Hindu setempat agar tidak mengganggu. Nyepi di Bali dirayakan selama 24 jam, dimulai pada pukul 6.00 Wita pagi hingga 6.00 Wita dini hari berikutnya.
Prosesi Hari Raya Nyepi Bali dimulai di malam hari sebelumnya, dengan pawai meriah yang menandakan datangnya hari penuh keheningan. Ogoh-ogoh berkeliaran di setiap desa di Bali untuk mempersiapkan Hari Raya ini. Pada pagi hari berikutnya, suasana benar-benar tenang seiring tiba nya Nyepi. Adapun beberapa larangan yang perlu diketahui oleh turis pada saat hari raya Nyepi di Bali :
- Tidak boleh bekerja
Dimana, semua jenis pekerjaan, termasuk para pedagang pun akan tutup ketika Hari Raya Nyepi. Maka dari itu, dimana para wisatawan yang sedang berada di Bali ada baiknya buat menyiapkan kebutuhan obat-obatan, makanan atau hal-hal lain yang sekiranya dianggap penting. - Tidak keluar rumah
Seluruh masyarakat Bali diminta untuk tidak boleh keluar rumah dan menghentikan seluruh bentuk aktivitas, termasuk transportasi yang menggunakan motor, mobil, pesawat, kapal atau lainnya. Jadi, jangan berpergian untuk sementara waktu. - Tidak boleh bepergian
Yap, dimana semua masyarakat yang berada di Bali dimohon buat tidak beraktivitas di luar rumah. Apapun itu aktivitas yang akan dihentikan, termasuk dengan transportasi, baik memakai mobil, motor, kapal, pesawat dan sebagainya. - Tidak diizinkan menyalakan lampu saat malam hari
Benar sekali, dimana tidak cuma tidak boleh pergi, melainkan selanjutnya larangan perlu diketahui oleh para turis adalah tidak menyalakan lampu ketika malam hari. Saat Nyepi, semua penjuru di Pulau Bali tentunya akan gelap gulita. Saat suasana seperti itu, biasanya dimana langit malam akan terlihat cantik yang dihiasi bintang-bintang turut bertaburan. - Patroli
Dimana, pada saat pelaksanaan Nyepi, para Pecalang maupun aparat desa adat setempat akan melakukan patroli supaya bisa memastikan lancarnya pelaksanaan Nyepi. Jadi, pastikan Anda sudah mematuhi segala aturan yang ada, termasuk dengan aturan-aturan khusus dari suatu desa adat.
Bagi Umat Hindu, Nyepi adalah suatu hari yang harus dijalani dengan melakukan beberapa pantangan. Hal ini dikenal dengan sebutan Catur Brata Penyepian yang memuat empat pantangan. Berikut adalah empat pantangan dari Catur Brata Penyepian.
Amati Geni: dilarang buat menyalakan api di sepanjang hari. Dengan begitu, pada perayaan Nyepi, dimana masyarakat tidak dapat memasak, dan akan melakukan puasa. Selain itu juga, dilarangnya menyalakan lampu, sehingga pada saat malam hari suasana akan gelap gulita.
Amati Karya: dilarang bekerja baik melakukan kegiatan fisik. Saat Nyepi, umat Hindu diharapkan buat melakukan brata, tapa yoga, dan semadhi.
Amati Lelanguan: dilarang mencari hiburan atau berekreasi yang bertujuan buat bersenang-senang. Momen Nyepi diharapkan untuk menjadi sarana introspeksi diri.
Amati Lalungan: dilarang melakukan perjalanan atau berpergian ke luar rumah. Makna brata saat Nyepi yakni berupa perjalanan ke dalam diri maupun mawas diri.
Bangkitan pawai ogoh-ogoh yang merupakan salah satu bagian dari perayaan Hari Suci Nyepi Bali telah menarik minat paraa wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke sana. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun menyebutkan bahwa aktivitas ini hanya berlangsung sekali setahun, sehingga wisatawan pun tergiur untuk melihatnya. Setiap tahun, Pawai ogoh-ogoh di Bali menjadi salah satu yang paling ditunggu-tunggu.