Exitrip.org – Setelah diberitakan kalau destinasi Gunung Kidul meluncurkan Campaign, rupanya Pemkab Gunungkidul ini langsung fokus akan pengelolaan pariwisata berdasarkan CHSE. Dimana, mereka ini akan membangun tempat pengelolaan sampah sendiri. Belakangan, Pemerintahan Kabupaten Gunungkidul telah meluncurkan branding dengan Campaign bertagar #IniGunungKidul-The Ultimate Hidden Gem.
Ada juga tujuan branding tersebut untuk mempromosikan kedatangan para turis di masa depan. Harapannya akan semakin banyak lagi para wisatawan untuk merasakan pengalaman menikmati wisata keindahan alam dan juga budaya di Gunung Kidul. Ada juga destinasi wisata yang diperkenalkan dengan Campaign diantaranya Pantai Kesirat, Pantai Wediombo, Pantai Ngobaran, Pantai Jungwok, Bukit Pengilon, dan Pantai Mesra.
Pemilihan Destinasi wisata di dalam Campaign ternyata dilihat dari segi akan keindahan dan juga potensi dari wisatanya. “Pemkab Gunungkidul terus berupaya menciptakan kondisi kepariwisataan yang sehat pasca pandemi, salah satunya memastikan keamanan bagi wisatawan. Dalam hal ini, Pemkab Gunungkidul mendukung program sertifikasi CHSE oleh Kemenparekraf di setiap objek wisata,”.
“Sejak tahun 2021 kemarin hingga saat ini, Kabupaten Gunungkidul telah memiliki 61 titik yang tersertifikasi CHSE dengan rincian 37 daya tarik wisata, 13 restoran, 6 hotel, 3 homestay, 1 toko cinderamata, dan 1 rumah makan. Data tersebut dapat diakses chse.kemenparekraf.go.id,” ungkap Bupati Gunungkidul, Bapak Sunaryanta seperti yang dilansirkan oleh sumber berita Detikcom.
Untuk dijadikan kelanjutannya, keseriusan dalam kenyamanan berwisata, penanggulangan sampah pada destinasi wisatanya yang juga menjadi titik yang akan diperhatikan oleh Pemkab Gunung Kidul. Tempat pengelolaan sampah terpadu sudah direncanakan juga dalam seiring mengembangkan destinasinya. Setelah meluncurkan Campaign, Pemkab sangat peduli dan memfokuskan untuk area destinasi wisata Gunung Kidul.
Hal ini juga untuk membuat para pengunjungnya bisa menikmati keindahan alam dan budaya disana tanpa gangguan dalam kebersihan. Di Tahun 2023 yang akan datang, ada rencana master plan soal persampahan yang membangun TPST di Kelurahan Banjarejo Tanjungsari, hal ini untuk melakukan pengelolaan khusus sampah dari wilayah pantainya.
Campaign Destinasi Gunung Kidul yang Dibagikan Pasca Pandemi Mengenai Branding untuk Meningkatkan Pengunjung
Dinas Pariwisata Gunung Kidul sudah sangat optimis dengan sejumlah destinasi yang sudah menerima sertifikasi untuk bisa bertambah demi bisa melakukan proses verifikasi lapangan yang masih berlangsung sampai saat ini juga. Dinas Pariwisata Gunung Kidul, Harry Sukmo mengatakan kalau enam destinasi yang ada di Gunung Kidul pastinya harus meraih keberhasilan sertifikat dari tim auditor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sejumlah destinasi ini memang mengaku senang untuk mengantongi sejumlah sertifikat CHSE demi pembukaan wisata yang bisa selangkah lebih maju. Pada dasarnya, sertifikat menjadi salah satu syarat untuk uji coba pembukaanya. Perlu kamu ketahui juga mengenai Campaign yang pernah dipasang untuk menarik wisatawan hingga semakin meningkat. Gunungkidul, kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan pusat pemerintahannya berada di Kapanewon Wonosari.
Saat ini memang pemerintahan Gunung Kidul sedang melakukan kegiatan branding dengan Campaign. Kegiatan branding dilaksanakan sebagai langkah pemerintahan untuk melakukan promosi sekaligus meningkatkan daya tarik wisatawan guna merasakan pengalaman yang berwisata dengan sentuhan sumber daya Gunung Kidul yang sangat terkenal akan keindahan destinasi wisata Gunung Kidul disana.
Pilar utamanya ini berisikan mengenai ragam Investasi serta pembangunan, melalui campaign nya juga diharapkan kalau wisatawan nanti tidak hanya mengetahui Gunung Kidul yang memang sudah terkenal dengan sumber daya alamnya paling indah. Melainkan dengan awareness UMKMnya paling menarik untuk dikunjungi. kalau menurut Bupati, UMKM juga bisa meningkatkan jumlah wisatawan sebagai sektor di pariwisata, disana UMKM sangat khas dengan menjual produk hasil pertaniannya.
“Di Gunung Kidul UMKM sangat banyak. Ada sekitar 30.000 jumlahnya. Khasnya juga banyak. Salah satunya yang berbahan bakunya dari singkong. Kemudian dari umbi-umbian. Itu sangat banyak sekali,” ujarnya seperti yang dilansir oleh sumber berita Detikcom. Kualitas akses menuju ke destinasi Gunung Kidul pun bisa memperkuat promosi ke publik dari branding digital yang dibagikan. Dari campaign tersebut ada tiga pagar yang perlu diketahui yaitu #ayokegunungkidul, #inibaruliburan, dan #inibarupantai.