Exitrip.org – Belakangan ini Tengah menjadi perbincangan yang hangat mengenai petisi Canggu Bali yang sedang tidak baik-baik saja Bahkan kawasan terfavorit para turis tersebut tidak lagi nyaman untuk warga aslinya. Praktisi dan pemerhati pariwisata Bali menanggapi hal tersebut dan kini Canggu adalah kawasan yang mengganggu karena sering memberikan peluang para pengunjung untuk party sehingga warga asli merasa bising. Petisi dibuat oleh P Dian di situs Change.org.
di mana terserah tulisan di dalamnya yaitu kalau pesta yang jadi kehidupan malam turis berlangsung sampai pagi secara terus-menerus dan pulang party pasti akan ada oknum yang mabuk lalu bikin onar pada warga asli di sana. I Wayan Puspa Negara, praktisi dan pemerhati pariwisata Bali, juga memberikan tanggapan mengenai petisi tersebut yang muncul karena kewajaran soal kawasan canggung yang sudah tidak baik-baik saja.
“Canggu dan sekitarnya memang telah bertumbuh menjadi destinasi akomodasi, entertainment dan F&B. Artinya, Canggu telah menjadi surga baru bagi para ekspatriat dan turis,” ungkap mantan anggota DPRD Kabupaten Badung seperti yang dilampirkan oleh sumber berita Detikcom. Selanjutnya ia menekankan harus adanya law enforcement dan ketegasan atau penguatan pengawasan dari unit teknis. Ketegasan itu hanya untuk memperketat supervisi monitoring dan evaluasi di daerah Canggu yang di mana tidak akan lagi bisa memunculkan petisi atas kebisingan yang timbul dari warga tersebut sebagai hal yang wajar.
Dukungan Praktisi dan Pemerhati Wisata Terhadap Petisi Canggu Bali yang Dibuat Karena Kebisingan
Dirinya juga menghimbau supaya Pemkab Badung bisa segera membentuk tim terpadu untuk menjawab dan mengayomi masyarakat di destinasi Canggu tersebut. Sehingga masyarakat yang tinggal di sana bisa hidup secara nyaman dan wisatawan pun ikut nyaman tanpa mereduksi kenyamanan warga. Penegakan tata ruang harus diperkuat sebagai jawabannya.
Pemerintah memang harus segera mengambil langkah strategis dalam memberi Pengayoman dan artinya seorang musik dari berbagai bar yang sudah sungguh barbar sangat mengganggu kenyamanan warga Canggu sehingga patut ditelisik kembali soal perizinannya. Tidak seperti ku tak yang menjadi destinasi wisata bahkan image dari Canggu lebih lekat sebagai kawasan ekspatriat. Banyak turis yang ke sana dan tinggal di sana dengan waktu yang cukup lama bahkan turisnya pun berkelas atas.
Tetapi belakangan ini canggung mulai terganggu dengan biji club yang mulai menjamur dan membuat resah para warga sampai akhirnya ada petisi yang dibuat karena kebisingan party yang tidak kunjung usai sampai dini hari. Apalagi yang kita ketahui adalah Canggu dan sekitarnya Sudah tumbuh menjadi destinasi akomodasi, Entertainment dan F&B. Artinya Canggu telah menjadi surga baru bagi para ekspatriat dan turis.
Kalau secara regulasi kawasan Canggu dan sekitarnya berdasarkan RTR-K Badung merupakan kawasan akomodasi pariwisata kawasan permukiman kawasan pertanian dan jasa perdagangan tetapi pariwisata Canggu berkembang begitu Dahsyat sampai mengabaikan dan mengacaukan tata ruang. Sektor pariwisata di sana tinggi permintaan dasar mengikuti pola permintaan pasar global dan pasar pariwisata Global memunculkan banyak sekali sarana prasarana kepariwisataan yang mengikuti peradaban atau budaya Wisman.
Seperti Nightclub, House Musik, Pub, Beach Club & berbagai jenis BAR. Gangguan yang paling nyata dan sedang diprotes saat ini yaitu karena gangguan kebisingan apalagi jam operasional bar semakin tidak karuan tanpa mampu ditata dengan peraturan daerah Padahal sudah jelas dengan aturan terbuka kegiatan bar di dalam Perda maksimal sampai pukul 2 dini hari.
Maka dari itu petisi atas kebisingan harusnya didukung supaya pemerintah sebagai Leading sektor di sparda segera bisa melakukan langkah yang strategis kepada warga Canggu asli. Sebuah petisi berjudul ‘Basmi Polusi Suara di Canggu’ muncul. Di dalamnya, netizen curhat tentang imej Bali yang sudah tak seperti dulu lagi. Petisi tentang Canggu Bali dibuat berisikan keadaan Canggu yang mulai memburuk karena sudah banyaknya party yang digelar para turis setiap harinya dan sudah ditandatangani oleh 6.728 orang dengan kolom komentar petisi yang tidak kalah ramai.
Netizen Banyak mengeluh kalau image Bali sudah berubah dan ingin menjadi Bali yang tenang beserta nyaman. “Saya ingin Bali kembali menjadi Bali yg seperti dulu. Tenang dan nyaman,” tambah akun lain bernama Nari. Banyak harapan untuk menegakkan aturan yang jelas mengenai suara musik maksimal sampai jam 11.00 malam saja biar semua warga bisa tidur dengan nyaman dan sampai saat ini belum ada titik terang mengenai keributan akibat Beach Club di Canggu Bali. Satpol PP yang sudah mondar-mandir pun melakukan teguran seperti harimau yang tidak bertaring. Itulah kabar terkini mengenai petisi Canggu Bali yang turut menjadi sorotan selama beberapa pekan terakhir.