Exitrip.org – Mungkin saat ini para traveler sempat menemukan konten di media sosial seperti TikTok, konten tersebut dari sang traveler yang mengeluh ketika dirinya check in hotel. Turis kena prank Hotel itu memberikan rasa was-was kepada kita semua, terlebih saat memesan hotel. Dunia pariwisata di Indonesia secara perlahan telah bangkit setelah, lebih 2 tahun goyang lantaran pandemi melanda.
Para wisatawan domestik dan internasional sudah kembali berdatangan mengunjungi berbagai destinasi favorit di Indonesia, seperti mengunjungi Bali, Lombok, Labuan Bajo dan lainnya. Tetapi saat ini sempat viral beberapa kasus tidak mengenakkan yang dialami para wisatawan mancanegara, ketika mereka memesan hotel dan pihak hotel sesuka hati mengubah harga kamar.
Hal ini tentu saja akan membuat para wisatawan kesal dan rasanya tidak akan mau kembali datang. Ketua Badan pimpinan daerah perhimpunan hotel dan restoran Indonesia, Sutrisno iwantono menghimbau para pengusaha hotel tidak membuat aturan secara suka-suka. “Ikuti aturan normal, jangan bikin aturan aneh-aneh,” ungkap Sutrisno seperti yang dilansir oleh sumber berita Detikcom.
Mengenai hotel-hotel atau Villa yang nakal menaikkan harga kamar dengan sesuka hati, melakukan prank harga ke wisatawan, PHRI menyebutkan itu adalah bukan anggota mereka. Karena, PHRI sudah menjelaskan aturan dan etika yang seharusnya diterapkan, mereka tidak akan mungkin melakukan prank harga karena tidak semua hotel dan villa itu anggota PHRI.
Video TikTok Soal Turis Kena Prank Hotel Terkait Harga, Ditanggapi PHRI
Kasus dari turis yang diminta uang tambahan setelah melakukan check in hotel di Gili Trawang, masih ramai untuk diperbincangkan. Gili Hotel Association mengatakan kalau memang terjadi maka mereka menyarankan untuk melaporkan ke polisi. Ramainya video TikTok mengenai seorang turis perempuan dimintai biaya tambahan, yaitu terjadi di satu hotel yang ada di Lombok.
Padahal, dirinya telah menyelesaikan pembayaran melalui platform travel online. Turis itu menyebut nama hotelnya dan telah membatasi penonton videonya tersebut. Bicara mengenai Hotel di Lombok, ketua Gili Hotel Association sekaligus ketua Indonesia Hotel general manager DPD NTB, kusnawan angkat bicara dan ia menepis bahwa Hotel itu bukan anggotanya.
“Kasus turis kena prank hotel dari TikTok ini sudah clear sebenarnya. Mengenai prank harga hotel, kan dia memesan hotel melalui OTA dan jika memang dia mengalami hal tidak mengenakan tersebut, silahkan laporkan hotel tersebut kepada OTA tempat pemesanan. Nanti, hotel tersebut akan di-banned dan jauh lebih besar kerugian yang dialami hotel. Karena memang aturannya seperti itu. Karena dengan mengumbarnya di sosial media tidak akan menyelesaikan persoalan,” kata Kusnawan seperti yang dilansir oleh sumber berita Detikcom.
Kemudian kusnawan juga menambahkan kalau anggota Hotel yang berada di asosiasi tidak mungkin melakukan hal tersebut lantaran mereka sadar sekali mengenai kerugian yang dialami di masa yang akan datang. Solusi dan Jalan alternatifnya yaitu perlu dibicarakan baik-baik dan melaporkannya langsung ke polisi sebagai saran dari anggota GHA.
Kendala mereka yaitu tidak mengetahui keberadaan hotel yang dimaksud, seperti pada unggahan viralnya kasus turis jadi korban prank hotel mengenai harganya tersebut. Mereka menginginkan orang yang bersangkutan melaporkan ke polisi lantaran sudah memasuki kasus penipuan. Mereka tidak tinggal diam lantaran tindakan pidana perlu dilakukan sehingga, hotel yang sudah bekerja sama untuk menjunjung tinggi peraturan yang seharusnya diterapkan tidak ikut jelek namanya.
Anggota asosiasi tersebut sangat meyakini kalau hotel yang dikabarkan nge-prank harga kamar untuk tamu turisnya, bukanlah anggota mereka. Selain nama anggota menjadi jelek, hotel tersebut dijamin tidak akan laku lantaran sudah memiliki kasus tindak pidana yang sangat melanggar aturan yang berlaku. Tentu saja hal ini sudah membuat masyarakat merasakan was-was mengenai harga hotel yang sudah dicantumkan pada agen travel dengan fisik sangat berbeda.
Para traveler sendiri ketika melakukan perjalanan ke luar negeri atau ke luar kota untuk melakukan traveling dan memutuskan memilih akomodasi terbaik, pastinya mereka akan merencanakan budget yang sesuai. Wajar saja, kalau mereka sangat mengeluh jika ada biaya tambahan yang tidak sesuai dengan cantuman harga pada agen travel. Hal ini sudah termasuk kasus penipuan. Itulah ulasan lengkap mengenai kabar turis kena prank hotel di Indonesia.